Dosen dan mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menyelenggarakan pelatihan produksi mi berbahan baku singkong. Pelatihan dilaksanakan pada hari Kamis, 7 September 2023 di Aula GKU 1 Itera. Hadir sebagai peserta perwakilan dinas di lingkungan Provinsi Lampung, Kabupaten Lampung Tengah, Pringsewu, Tulang Bawang, serta Kota Metro. Selain itu, pelatihan juga dihadiri oleh UMKM bidang pangan, serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
Amalia Wahyuningtyas, S.Si., M.Sc., selaku koordinator Program Studi Teknologi Pangan ITERA menyampaikan pentingnya pengembangan produk pangan berbasis bahan baku lokal. Hal ini bertujuan agar Indonesia tidak bergantung pada produk impor. Salah satu bahan yang dapat dikembangkan menjadi bahan baku mi sebagai pengganti terigu adalah singkong. Namun, singkong ini sebelumnya harus diolah menjadi mocaf (modified cassava flour) terlebih dahulu. “Lampung sebagai penghasil singkong terbesar di Indonesia (35% dari produksi nasional), perlu dimanfaatkan sebagai bahan baku pangan”, ungkap beliau dalam sambutannya. Pelatihan dilakukan untuk transfer teknologi ke masyarakat. Hal ini karena mi yang dihasilkan melalui tahapan yang sedehana.
“Mi yang dihasilkan dari singkong ini memiliki dua kelebihan dalam aspek kemudahan produksi. Yang pertama, pengurangan kuantitas limbah karena kulit ari dari singkong juga ikut diolah menjadi mi. Kedua, mocaf diproduksi tanpa proses penepungan sehingga biaya yang dibutuhkan menjadi lebih sedikit,” ungkap Isnaini Rahmadi, S.T.P., M.Si. selaku salah satu pemateri.
Kegiatan terdiri dari dua sesi, yaitu sesi materi dan praktik langsung pembuatan mi singkong. Selain itu, peserta juga dapat mencicipi mi yang dihasilkan. Kegiatan ini direncanakan akan dilaksanakan secara rutin, agar gerakan mi singkong kian masif di Lampung (ISR/MNU).