Dosen Teknologi Pangan ITERA yaitu Masayu Nur Ulfa dan Amalia Wahyuningtyas menjadi pembicara dalam acara Workshop Peningkatan Mutu Garam Beryodium Provinsi Lampung yang diadakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan. Kegiatan workshop ini diadakan pada 27 Juni 2023 di Hotel Novotel, Lampung. Acara ini dihadiri oleh para pelaku usaha pengemasan garam beryodium di Provinsi Lampung.
Workshop ini banyak membahas tentang garam beryodium, baik dari sisi kesehatan, teknis, pengemasan maupun pengawasan mutu pada produk garam. Dosen dari ITERA menjelaskan mengenai teknik iodisasi garam yang baik. Iodisasi merupakan proses penambahan iodium yang biasanya berupa kalium iodat (KIO3) pada garma yang dihasilkan petani garam. Penambahan iodium ini tidak bisa dilakukan sembarangan, karena banyak ditemukan garam dengan kadar iodium yang rendah di pasaran.
“Iodium merupakan salah satu parameter mutu garam yang penting selain kadar air dan kandungan NaCl. Kadar iodium sesuai standar SNI ialah sebesar 30 ppm. Jumlah ini terlihat kecil, namun perlu teknik yang benar agar kandungan iodium pada garam tersebar merata. Proses homogenisasi ini bisa dibantu dengan alat-alat seperti pengiring putar, belt conveyor, screw conveyor, maupun spray biasa,” ujar Masayu Nur Ulfa.
Saat ini, banyak pengemas garam yang menambahkan iodium dengan cara menyemprot (spray) menggunakan alat-alat penyemprot. Metode ini tidak salah, namun banyak factor yang akan memengaruhi metode ini seperti penyemprotan yang tidak merata, penambahan kadar air dan lain sebagainya sehingga perlu teknologi yang lebih baik.
Para peserta menyambut baik kegiatan ini dengan aktif berdiskusi dengan para pemateri. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan mutu dari garam yang beredar di provinsi Lampung dan mampu meningkatkan kerjasama baik di bidang industri, instansi, akademisi, maupun masyarakat luas (MNU).