Lampung Selatan – Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan sosialisasi Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dan pemasaran bagi UMKM Nata de Coco dan UMKM Pangan di Desa Rawa Selapan, Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 15 November 2025, pukul 09.00 – selesai, bertempat di Balai Desa Rawa Selapan dan diikuti oleh pelaku UMKM setempat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat sekma Program Desa Binaan – KKN Rekognisi dengan nomor kontrak 1999be/IT9.2.1/PM.01.01/2025, berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Desa Rawa Selapan Sebagai Pusat Produksi Nata de Coco dan Penanganan Limbah Pertanian Berkelanjutan di Lampung Selatan.”
Kegiatan ini dilaksanakan melibatkan kolaborasi dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknologi Pangan, Teknologi Industri Pertanian, dan Biologi yang bertujuan meningkatkan kapasitas teknis dan manajerial masyarakat dalam mengembangkan usaha pangan olahan.
Ketua pelaksana, Yosi Syafitri, S.Pt., M.Si. menyampaikan bahwa kegiatan ini diadakan untuk memperkuat kemampuan pelaku UMKM dalam memproduksi pangan olahan yang aman, higienis, dan berdaya saing. Ia berharap pendampingan serta alat pendukung produksi yang diberikan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan oleh masyarakat Desa Rawa Selapan.
Kegiatan menghadirkan dua narasumber. Narasumber pertama, Lita Lianti, S.T., M.Sc., menyampaikan materi CPPOB yang merupakan dasar pemenuhan persyaratan izin edar. Ia menjelaskan bahwa CPPOB menjadi syarat untuk memperoleh P-IRT (SPP-IRT) dari Dinas Kesehatan melalui penerapan CPPB-IRT bagi industri rumah tangga pangan, atau Nomor MD dari BPOM untuk produk pangan skala industri. Materi meliputi pengendalian proses produksi, sanitasi, pemilihan bahan baku, penggunaan peralatan yang sesuai, hingga pengemasan dan pelabelan produk.
Sementara itu, Refika Melina Putri, S.T.P., M.Sc., memberikan materi pemasaran yang menekankan pentingnya strategi pemasaran modern, termasuk pemahaman produk serta penerapan konsep Segmenting, Targeting, Positioning (STP) untuk meningkatkan daya tarik dan posisi produk di pasar.
Perangkat desa, Pak Ryan, menyampaikan apresiasinya kepada Itera. “Kami mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas hibah dan pendampingan yang diberikan oleh Itera, khususnya oleh adik-adik mahasiswa yang telah melaksanakan pengabdian di Desa Rawa Selapan. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi pelaku usaha dalam mengembangkan usahanya,” ujarnya.
Selain itu, Ilham Marvie, S.T.P., M.Si., turut memberikan sambutan dan menegaskan pentingnya kehadiran perguruan tinggi bagi masyarakat. “Kehadiran kampus tidak hanya sebagai mercusuar, tetapi juga harus mampu mendengarkan keresahan masyarakat. Harapannya, kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi warga Desa Rawa Selapan, terutama bagi generasi muda,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang membahas persoalan teknis produksi nata de coco, penentuan tanggal kedaluwarsa produk, serta faktor-faktor penyebab kegagalan fermentasi. Narasumber memberikan solusi praktis yang dapat langsung diterapkan oleh pelaku UMKM.





