Prodi Teknologi Pangan ITERA Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun untuk Pembaruan Kurikulum Visioner

Lampung Selatan, 19 Mei 2025 – Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) pada Senin, 19 Mei 2025, di Ruang Rapat Gedung C ITERA. Kegiatan ini bertujuan memperbarui kurikulum agar lebih relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kebutuhan industri, dan tantangan pangan global.

DKT ini menghadirkan para pakar dan pemangku kepentingan, termasuk Koordinator Kurikulum ITERA Dr. Nono Agus Santoso; Koordinator Kurikulum TP ITERA Dina Fithriyani, S.T.P., M.Si.; Wakil Dekan FTP IPB University Prof. Dr. Feri Kusnandar, M.Sc.; Kepala Bagian PPIC dan QA PT. Sinar Pematang Mulia 2 Bambang Priyanto, S.T.P.; Ketua PATPI Cabang Bandar Lampung Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Si.; serta alumni Teknologi Pangan Luthfi Maulana, S.T.P. Kehadiran mereka memperkaya diskusi dengan beragam perspektif untuk menghasilkan kurikulum yang responsif dan aplikatif.

Diskusi difokuskan pada peninjauan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), struktur mata kuliah, dan penguatan elemen Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Para peserta secara konstruktif membahas berbagai aspek penting, mulai dari penyelarasan kompetensi lulusan dengan kebutuhan industri, integrasi isu-isu pangan terkini, hingga penguatan soft skills dan pembelajaran berbasis proyek.

Dalam diskusi tersebut, Dr. Nono Agus Santoso memaparkan kerangka umum struktur kurikulum di ITERA, sementara Dina Fithriyani menjelaskan gambaran kurikulum Prodi Teknologi Pangan saat ini dan rencana pengembangannya.

Prof. Dr. Feri Kusnandar dari IPB University memberikan panduan mengenai metodologi penyusunan kurikulum yang ideal dan menekankan pentingnya adaptasi terhadap standar nasional maupun internasional, serta perlunya menanamkan jiwa inovatif dan kemandirian pada lulusan.

Masukan dari dunia industri disampaikan oleh Bambang Priyanto, yang menyoroti pentingnya kesiapan lulusan dalam menghadapi dunia kerja, termasuk kemampuan problem solving dan pengalaman melalui kerja praktik yang efektif. Senada dengan itu, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal dari PATPI menekankan krusialnya pembekalan soft skills seperti komunikasi dan etika profesi. Alumni, Luthfi Maulana, turut berbagi pengalaman praktis yang memberikan perspektif nyata mengenai relevansi kurikulum di lapangan.

Seluruh peserta DKT menunjukkan antusiasme dan komitmen untuk menindaklanjuti berbagai masukan berharga ini. Hasil diskusi akan dirumuskan menjadi kurikulum baru yang lebih komprehensif dan diharapkan dapat diterapkan pada periode akademik mendatang. Langkah ini menegaskan dedikasi ITERA dalam mencetak profesional bidang pangan yang unggul, berkarakter, dan berwawasan global.

 

Leave a Reply