Dosen dan mahasiswa Program Studi Teknologi pangan, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di UMKM Ghanias Cake yang berlokasi di Kemiling, Kota Bandar Lampung pada tanggal 26 Oktober 2024. PKM ini bertujuan untuk mengembangkan keripik pisang panggang. Umumnya keripik pisang dibuat dengan cara digoreng menggunakan minyak. Namun, melalui inovasi ini diciptakan keripik pisang tanpa menggunakan minyak dalam proses pembuatannya sehingga rendah lemak dan lebih sehat. Produk ini memiliki keunggulan dibandingkan keripik pisang lainnya karena keripik pisang panggang hanya memiliki kadar lemak sekitar 1%.
Amalia Wahyuningtyas, selaku dosen ITERA menjelaskan pentingnya inovasi keripik pisang panggang. Produksi keripik pisang panggang dimulai dengan pemotongan pisang, pisang yang dipakai adalah pisang kepok dengan tingkat kematangan 4, selanjutnya dilakukan perendaman potongan pisang dalam larutan kapur sirih selama 10 menit yang bertujuan untuk meningkatkan kerenyahan dari keripik pisang, setelah direndam pisang di bilas menggunakan air bersih kemudian di letakkan di atas lap dan ditekan perlahan menggunakan lap untuk menghilangkan air bekas bilasan. Selanjutnya pisang disusun diatas loyang dan setelahnya di oven selama 90 menit pada suhu 130°C. Keripik pisang panggang ini merupakan hasil penelitian mahasiswa teknologi pangan ITERA.
Dosen Program Studi Teknologi Pangan, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengharapkan UMKM dapat mengembangkan keripik pisang panggang ini dan dapat menginovasikan keripik panggang dari buah lainnya. Hal ini dikarenakan pembuatannya yang sangat mudah. Kegiatan ini dibiayai melalui Hibah PKM ITERA 2024 yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITERA
