Kakao merupakan salah satu potensi lokal di Lampung. Kulit kakao biasanya hanya menjadi limbah dan tidak dimanfaatkan. Lampung memiliki potensi kakao yang cukup tinggi dan menjadi sumber daya yang sangat baik untuk dikembangkan. Persentase tertinggi dari limbah kakao adalah kulit kakao dengan persentase sekitar 70%. Inovasi produk dari kulit kakao dilakukan sebagai bentuk pengembangan produk dan menambah nilai jual. Desa Pekondoh merupakan salah satu desa di provinsi Lampung yang memiliki potensi kakao cukup tinggi dan tentu akan menghasilkan limbah kulit kakao cukup besar.
Dosen dan mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menangkap potensi yang ada dan mengembangkan kulit kakao menjadi produk pangan yaitu cookies dan krupuk. Kegiatan ini dilakukan sebagai pengabdian masyarakat yang mendapat respon positif dari Kepala Desa. Kegiatan dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2023 di Desa Pekondoh. Pak Firli selaku Kepala Desa sangat mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan ini. Peserta dalam kegiatan sekitar 30 orang yang merupakan ibu-ibu kader dari Desa Pekondoh. Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Koordinator Program Studi Teknologi Pangan ITERA yaitu Amalia Wahyuningtyas, S.Si., M.Sc.
“Ruang lingkup Program Studi Pangan meliputi keilmuan Rekayasa dan Pengolahan Pangan yang fokus terhadap pengembangan produk, salah satunya adalah kegiatan ini yaitu pengembangan produk yang sebelumnya hanya limbah menjadi produk pangan. Produk yang dikembangkan oleh kami sudah cukup banyak, seperi cookies dan krupuk kulit kakao ini. Sebelum dipaparkan ke masyarakat, kami juga sudah melakukan trial dan error agar produk ini dapat diterima secara sensoris”, ungkap ibu Amalia.
Kegiatan selanjutkan diisi dengan workshop yang disampaikan oleh salah satu dosen Teknologi Pangan dengan keilmuan Rekayasa dan Pengolahan Pangan yaitu Muhammad Rizky Ramanda, S.TP., M.TP. Dalam materinya disampaikan bahwa rasa pahit dari kulit kakao disebabkan oleh tanin dan dapat dikurangi dengan beberapa proses pengolahan yaitu perebusan, pengukusan, dan fermentasi. Kegiatan selanjutnya diisi dengan praktek pembuatan cookies dan krupuk kulit kakao. Praktek pembuatan produk diawali dengan penjelasan bahan baku dan bahan tambah yang digunakan kemudian dilanjutkan dengan tahap demi tahap pembuatan produk. Ibu-ibu peserta juga dilibatkan secara langsung dalam proses pembuatan. Peserta sangat antusias dalam kegiatan ini.
Dosen Program Studi Teknologi Pangan, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengharapkan Desa Pekondoh dapat mengembangkan usaha produk-produk olahan kulit kakao. Produk-produk tersebut diharapkan menjadi produk khas Lampung yang dapat dikembangkan dan dipasarkan secara luas (AMW/MNU).