Program Studi Teknologi Pangan Institut Teknologi Pangan mengadakan Bazar Inovasi Pangan 2022 dengan tema “Aksi, Kreasi, dan Inovasi dalam Inovasi” pada Jumat, 2 Desember 2022. Acara diadakan di selasar Laboratorium Teknik 2 sehingga keberadaan acara ini mudah dijangkau oleh civitas akademika ITERA. Acara ini merupakan tindak lanjut dan implementasi dari mata kuliah Inovasi dan Bisnis Pangan yang merupakan mata kuliah wajib program studi.
Acara diawali oleh pembukaan oleh MC dan dilanjutkan dengan tari saman oleh mahasiswa teknologi pangan angkatan 2021. Selanjutnya, pemberian sambutan dilakukan oleh Fernando selaku ketua pelaksana dan Bapak Dr. Jabosar RH Panjaitan, S.T., M.T. selaku Sekretaris Bidang 1 Jurusan Teknologi Produksi dan Industri. Bapak Jabosar juga secara resmi membuka acara bazar dengan melakukan pemotongan pita pada pintu masuk wilayah bazar.
“Bazar inovasi pangan ini dilakukan agar menjadi wadah untuk mahasiswa teknologi pangan berkreasi dalam membuat produk pangan. Dan tidak hanya itu, mahasiswa dapat mengimplementasikan ilmu bisnis yang dipelajari pada mata kuliah Inovasi dan Bisnis Pangan,” ungkap Bapak M. Rizky Ramanda selaku salah satu pengampu mata kuliah terkait.
Pada bazar ini, ada 22 produk inovasi pangan yang berpartisipasi pada bazar kali ini. Produk-produk tersebut yaitu Pempek Rainbow, Soutty (Soda Fruitty), Bicok Lumer, Rizhamo (Risol Jagung Mozarella), Kopi Alpukat, Tekukur (Jalakotek Kuah Cikur), Lapet Par Metro, Kimbab Nasi Padang, Bandel (Banana Noodle), Seju (Sereh Jeruk), Lemang (Lemper Mangga), Cilok Baa, Onde Onde Jeletot, Bamoz (Batagor Mozarella), Darlung Lah, Huro, Kibib, Yangko, Tempe Sumin, Mie Gomak, Ucensu, dan Klepon Bangsawan.


Para pengunjung sangat antusias untuk membeli dan mencicipi produk-produk yang tersedia. Beberapa stand bahkan sudah kehabisan stok produknya sebelum waktu makan siang. Salah satu produk inovasi yang menarik perhatian ialah “Tekukur (Jalakotek Kuah Cikur)”. Jalakotek sendiri merupakan makanan khas Majalengka yang menyerupai pastel namun berisi tumis tahu dan wortel. Namun pada kesempatan kali ini, jalakotek dikombinasikan dengan kuah cikur yang gurih dan pedas sehingga menimbulkan sensasi tersendiri. Selain itu, ada juga produk “Bandel” yang merupakan inovasi mie yang terbuat dari tepung pisang termodifikasi dengan maksud menggantikan konsumsi tepung terigu yang cukup tinggi di Indonesia. Selain makanan, ada juga beberapa inovasi minuman seperti “Ucensu”. Produk ini merupakan inovasi cendol berbahan dasar ubi kuning dan ubi ungu yang disajikan dengan kuah susu sehingga diharapkan mampu meningkatkan diversifikasi konsumsi pangan khususnya produk umbi-umbian. Penjelasan lengkap mengenai produk-produk tersebut dapat dilihat pada Instagram @bazarinovasipangan. Selain itu, pada bazar inovasi ini, juga diperkenalkan produk KEBUANG (Keripik Buah Tekpang). Keripik ini berbeda dengan keripik-keripik yang dijual di pasaran karena pada proses produksinya, keripik ini menggunakan teknologi vacuum frying. Keripik ini diproduksi oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan dan saat ini tersedia dalam beberapa varian, seperti pisang, nanas, dan salak.
Ibu Amalia Wahyuningtyas selaku koordinator Program Studi Teknologi Pangan berharap dengan adanya bazar inovasi bisnis ini, mahasiswa mampu mendapatkan pengalaman secara nyata dari apa yang telah dipelajari dan lebih lanjut nantinya dapat membuka lapangan pekerjaan baru karena jiwa kewirausahaannya sudah ditumbuhkan sejak dini. Ibu Amalia juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia acara ini. Rencananya, bazar inovasi pangan ini akan menjadi acara tahunan yang dilakukan Program Studi Teknologi Pangan dengan gebrakan-gebrakan baru setiap tahunnya.



