Program Studi Teknologi Pangan Institut Teknologi Sumatera (PSTP ITERA) melakukan evaluasi kurikulum dan penyelenggaraan tugas akhir dengan mengundang Prof. Dr. Ir. Feri Kusnandar, M.Sc. selaku tenaga ahli LPPM IPB University dan Bapak Compyang Gede Waisnawa selaku Human Resources Business Partner (HRBP) PT. Louis Dreyfus Company yang telah mendapat gambaran kinerja mahasiswa PSTP ITERA melalui pelaksanaan magang program MBKM. Acara ini dilakukan pada Senin, 24 Oktober 2022 via zoom meeting. Acara diadakan dengan tujuan mengevaluasi kurikulum yang sudah berjalan di PSTP ITERA serta merancang lebih lanjut mekanisme penyelenggaraan tugas akhir yang akan dilakukan oleh PSTP ITERA.
Acara diawali dengan penyampaian mata kuliah di PSTP dengan kurikulum MBKM oleh Ibu Amalia Wahyuningtyas, S.Si., M.Sc. selaku koordinator PSTP ITERA. Acara dilanjutkan oleh Ibu Hesti Ayuningtyas Pangastuti, S.T.P., M.Sc. yang memaparkan rencana pelaksanaan tugas akhir khususnya yang dilakukan di luar laboratorium seperti kerjasama dengan UMKM. Bapak Syahrizal Nasution, S.Pt., M.Si. yang berperan sebagai Gugus Kendali Mutu Prodi (GKMP) melanjutkan penjelasan mengenai tracer study dan survey pengguna lulusan.
Acara dilanjutkan dengan evaluasi oleh Bapak Compyang selaku pengguna lulusan PSTP ITERA. Beliau memaparkan bahwa PT. LDC menggunakan mahasiswa atau lulusan PSTP melalui program magang dan internship. Untuk program magang MBKM, PT. LDC telah membuka dua periode magang hingga saat ini. Hal yang harus dievaluasi dari program magang tersebut ialah kesiapan pengetahuan, rasa keingintahuan, inisiatif, dan kesiapan psikologi yang cukup dari mahasiswa agar dapat bertahan di dunia industri karena sejauh ini terlihat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa magang periode pertama dan kedua. Untuk program internship yang menargetkan lulusan PSTP, mahasiswa harus mempunyai adaptasi yang tinggi karena masih ada kecenderungan sikap yang terbawa dari lingkungan saat kuliah. Pihak PT. LDc juga membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan PSTP ITERA dalam membuat program terkait penelitian.
Evaluasi kedua disampaikan oleh Bapak Feri Kusnandar yang berfokus pada penyusunan kurikulum. Persentase komposisi mata kuliah di PSTP sebaiknya mengacu pada standar PATPI (2022). Untuk program magang yang dikonversi menjadi 20 SKS, beliau menyarankan pemecahan SKS sesuai topik ilmunya dan beberapa SKS dapat diarahkan ke tugas akhir. Untuk tugas akhir, pada dasarnya tidak ada perhitungan secara khusus mengenai analisis minimum untuk skripsi jenjang sarjana, namun harus terdapat problem solving dalam penyelesaian tugas akhir tersebut. Skripsi sebaiknya dirancang dapat diselesaikan selama satu semester. Selain itu, beliau menyarankan bahwa skripsi juga dapat dirancang dari magang mahasiswa, Program Kreativitas Mahasiswa (PkM), dan lomba yang memakan waktu cukup lama dapat diklaim menjadi tugas akhir.
Setelah mendapat berbagai masukan dari para ahli terkait, tim-tim PSTP akan merancang rencana yang dapat mengakomodir kebutuhan mahasiswa khususnya pada program MBKM.